Sistem pendukung keputusan pemilihan mobil berbasis web Postingan ini membahas Aplikasi sistem pendukung keputusan pemilihan mobil berbasis web...

Detail Aplikasi !

Aplikasi Metode Profile Matching Berbasis Web  Postingan ini membahas Aplikasi Profile Matching berbasis web yang dibuat menggunakan bahasa p...

Detail Aplikasi !

Postingan ini membahas mengenai Aplikasi sistem pendukung keputusan kinerja pns menggunakan metode topsis dan metode ahp berbasis web.   Meto...

Detail Aplikasi !

Aplikasi penerimaan pegawai menggunakan metode saw berbasis web Postingan ini membahas mengenai Aplikasi penerimaan pegawai metode saw berbas...

Detail Aplikasi !

Sistem informasi geografis lokasi sekolah SMA berbasis web  Postingan kali ini membahas sistem informasi geografis lokasi sekolah SMA di kota ...

Detail Aplikasi !

Sistem pakar diagnosa kerusakan laptop dan komputer berbasis web  Postingan kali membahas mengenai sistem pakar diagnosa kerusakan laptop da...

Detail Aplikasi !

Aplikasi metode saw berbasis web kasus penerimaan siswa baru Postingan kali ini membahas mengenai dengan metode SAW (Simple Additive Weighting) , a...

Detail Aplikasi !

Postingan ini mengenai sistem pakar metode dempster shafer, aplikasi sistem pakar metode dempster shafer dibuat menggunakan bahasa pemrograman php ...

Detail Aplikasi !

Sistem Informasi Geografis Lahan Pertanian Singkong

Sistem Informasi Geografis Lahan Pertanian Singkong

Sejumlah petani di Provinsi Lampung beralih menanam singkong menyusul makin tingginya harga jual komoditas ini. Lampung merupakan produsen singkong terbesar di Indonesia dengan produksi hingga 9 juta ton per tahun.

Berdasarkan pantauan di sejumlah kawasan sentra pertanian di Lampung, antara lain Kabupaten Lampung Selatan dan Lampung Timur, Rabu (17/4/2013), lahan pertanian warga makin didominasi tanaman singkong. Singkong menggusur komoditas andalan lainnya, seperti jagung, kakao, dan pisang.

Sukidi (49), petani di Kecamatan Marga Tiga, Kabupaten Lampung Timur, mengatakan bahwa komoditas singkong tengah naik daun karena harganya yang stabil, bahkan terus naik. "Di sini makin banyak petani yang menggusur tanaman lada dan coklat yang kena penyakit, lalu beralih ke singkong," tuturnya.

gambar1Selain cepat dipanen, yaitu hanya delapan bulan, singkong banyak dipilih petani karena modalnya tidak terlalu besar jika dibandingkan komoditas lain. Modal untuk tanaman singkong per hektar adalah sekitar Rp 4 juta. Sementara, petani bisa mendapatkan keuntungan setidaknya Rp 15 juta.

"Harga singkong sekarang lagi bagus, bisa mencapai Rp 950 per kg. Beberapa bulan lalu, masih Rp 750 per kg. Berapa pun hasil panen, dibeli pabrik tapioka," kata Marpai (42), petani di Batanghari Nuban, Kabupaten Lampung Timur, yang memiliki 0,5 hektar are lahan singkong.

Sejumlah petani bahkan mulai menanam singkong organik. Purwanto (37), petani singkong di Lampung Utara, mengatakan bahwa penggunaan pupuk bio organik bisa meningkatkan hasil panen hingga empat kali lipat. "Dengan pupuk bio organik menggunakan Organox dan Hormax, hasil panen singkong saya bisa mencapai 68 ton per ha. Padahal, sebelumnya hanya 22 ton. Potensi panen ini bisa terus ditingkatkan, hingga mencapai 90 ton," tuturnya.

gambar2 

login 

 

 

 

 

 

download aplikasi sistem pakar, download aplikasi sistem pendukung keputusan, download sistem informasi geografis, download source code spk, download source code gis berbasis web, kumpulan aplikasi web gis, kumpulan sistem pakar, kumpulan aplikasi berbasis web, kumpulan aplikasi berbasis java netbeans

 

 





Sistem Informasi Geografis Lahan Pertanian Singkong

Sejumlah petani di Provinsi Lampung beralih menanam singkong menyusul makin tingginya harga jual komoditas ini. Lampung merupakan produsen singkong terbesar di Indonesia dengan produksi hingga 9 juta ton per tahun.

Berdasarkan pantauan di sejumlah kawasan sentra pertanian di Lampung, antara lain Kabupaten Lampung Selatan dan Lampung Timur, Rabu (17/4/2013), lahan pertanian warga makin didominasi tanaman singkong. Singkong menggusur komoditas andalan lainnya, seperti jagung, kakao, dan pisang.

Sukidi (49), petani di Kecamatan Marga Tiga, Kabupaten Lampung Timur, mengatakan bahwa komoditas singkong tengah naik daun karena harganya yang stabil, bahkan terus naik. "Di sini makin banyak petani yang menggusur tanaman lada dan coklat yang kena penyakit, lalu beralih ke singkong," tuturnya.

gambar1Selain cepat dipanen, yaitu hanya delapan bulan, singkong banyak dipilih petani karena modalnya tidak terlalu besar jika dibandingkan komoditas lain. Modal untuk tanaman singkong per hektar adalah sekitar Rp 4 juta. Sementara, petani bisa mendapatkan keuntungan setidaknya Rp 15 juta.

"Harga singkong sekarang lagi bagus, bisa mencapai Rp 950 per kg. Beberapa bulan lalu, masih Rp 750 per kg. Berapa pun hasil panen, dibeli pabrik tapioka," kata Marpai (42), petani di Batanghari Nuban, Kabupaten Lampung Timur, yang memiliki 0,5 hektar are lahan singkong.

Sejumlah petani bahkan mulai menanam singkong organik. Purwanto (37), petani singkong di Lampung Utara, mengatakan bahwa penggunaan pupuk bio organik bisa meningkatkan hasil panen hingga empat kali lipat. "Dengan pupuk bio organik menggunakan Organox dan Hormax, hasil panen singkong saya bisa mencapai 68 ton per ha. Padahal, sebelumnya hanya 22 ton. Potensi panen ini bisa terus ditingkatkan, hingga mencapai 90 ton," tuturnya.

gambar2 

login 

 

 

 

 

 

download aplikasi sistem pakar, download aplikasi sistem pendukung keputusan, download sistem informasi geografis, download source code spk, download source code gis berbasis web, kumpulan aplikasi web gis, kumpulan sistem pakar, kumpulan aplikasi berbasis web, kumpulan aplikasi berbasis java netbeans

 

 





Detail
Pages (11)1234567 Next
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Kumpulan Source code Aplikasi PHP & MYSQL - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger